Liberal Party atau Partai Liberal adalah
salah satu partai besar di Australia, yang dibentuk untuk menentang keberadaan
Partai Buruh. Partai ini memperjuangkan aspirasi kaum kapitalis kelas menengah Australia, yang
merasa kesulitan dengan semakin berkembangnya aktivitas gerakan buruh.
SEJARAH
Partai liberal dibentuk oleh anggota –
anggota parlemen yang berasal dari kelompok kapitalis kelas menengah, sebagai
penentang partai buruh. Sebelum terbentuknya system kepartaian yang modern,
terutama sekitar decade pertama federasi, terdapat dua partai non buruh di
dalam parlemen. Partai Free Trade, yang mewakili kaum konservatif, dan Partai
Protectionist, yang mewakili kaum liberal.
Pada awal federasi, kedua partai ini agak
berseberangan dalam beberapa kebijakan ekonomi. Namun, pada tahun 1909, tokoh –
tokoh dari kedua partai ini bersama – sama dengan beberapa anggota parlemen
independen lainnya berusaha mencari suatu kepentingan bersama.yaitu dengan menghilangkan
perbedaan – perbedaan pendapat, terutama mengenai soal perpajakan. Kesepakatan
mengadakan fusi dicapai setelahmelihat perkembangan gerakan buruh yang semakin
pesat. Ketika Partai Buruh menang mutlak dalam pemilu 1910, anggota – anggota
parlemen liberal dan konservatif ini mengadakan fusi di antara mereka, dan
dibentuklah Partai Liberal.
Selama pertumbuhannya, partai ini tiga kali
berganti nama. Pada 1917, partai liberal berganti nama menjadi Nasionalist
Party. Hal ini berkaitan dengan masuknya PM buruh William Morris Hughesbeserta
pengikut –pengikutnya. Pada 1931, disebabkan oleh masuknya para pembangkang
dari Partai Buruh ke partai ini karena kecewa sengan kebijakan pemerintah
buruh. Yaitu kebijakan mengenaii pengurangan anggaran belanja untuk Negara
bagian, atau yang dikenal dengan Premiers Plan. Kemudian mereka mengganti nama
partai menjadi United Australia Party ( UAP ). UAP dibawah PM Lyons memerintah
sampai 1937 dan dilanjutkan PM Menzies sampai 1941. Pada 1945, kembali berganti
nama menjadi Partai Liberal setelah mengalami banyak perpecahan. Ketika Robert
Gaerdon Menzies terpilih untuk memimpin UAP, pada 1939, keadaan partai jauh
dari bersatu. UAP tidak hanya berkonflik dengan mitra koalisinya Country Party,
tetapi juga mengalami konflik – konflik internal yang serius. PM Menzies
digulingkan oleh mitra koalisinya, pemimpin Partai Country, Arthur Fadden pada
1941. Sementara itu, jabatannya sebagai pemimpin UAP diambil alih oleh W.M
Hughes.
Pada 1944, Menzies dipilih kembali untuk
memilih UAP. Ia mulai membangun kembali partai ini. Ia menghimpun kembali
seluruh kekuatan partai yang terpecah. Sekitar 18 kelompok nonburuh dikumpulkan
dalam suatu konvensi di Canberra. Beberpa bulan kemudian dalam pertemuan
diAlbury, semua kelompok menyepakati sebuah anggaran dasar bagi sebuah partai
baru, yang dinamakan Partai Liberal. Secara resmi, Partai Liberal modern
dibentuk pada 28 Agustus 1945, dan
Menzies merupakan pemimpin pertama dari Partai Liberal yang baru ini.
Pada kepemimpinannya, Menzies menekankan
tiga dalil dasar dalam pembentukan Partai Liberal modern ini : pertama, partai
harus berstruktur federal federal dengan memberikan otonomi yang agak luas bagi
organisasi – organisasi cabang di Negara bagian. Kedua, partai harus memiliki
basis masa dan keanggotaan yang luas dan besar,sehingga partai dapat
melaksanakan segala kegiatan organisasinya melalui kontribusi iuran anggota.
Ketiga, harus ada pemisahan yang tegas antara organisasi partai (massa) dengan
sayap parlemen (anggota partai yang duduk di parlemen). Seluruh ketiga dalil
ini terlaksana selama Menzies berkuasa. Akan tetapi, dalil kesatu dan ketiga
mulai dipersoalkan setelah Menzies pensiun.
Selama kepemimpinannya, Menzies tidak bersungguh
– sungguh mengatur soal suksesi kepemimpinan partai. Sehingga pada saat setelah
Menzies pensiun, tokoh – tokoh terkemuka partai segera bergerak untuk
mengisinya. Menzies berkuasa hampir selama 25tahun, sedangkan selama Sembilan
tahun setelah Menzies pensiun, terdapat lima pemimpin Partai Liberal, yaitu
Harold Holt ( 1966 – 1975 ), John Gorton ( 1967 – 1971 ), William McMahon (
1971 – 1972 ), William Snedden ( 1972 – 1975 ), dan Malcolm Fraser ( 1975 –
1983 ).
Fraser terlibat konflik dengan Andrew
Peacock mengenai kebijakan pemerintahan Koalisi Liberal – Nasional pimpinan
fraser. Setelah kekalahan pemilu 1983, Fraser mengumumkan akan mengundurkan
diri fari kepemimpinan partai dan parlemen, kemudian Peacock menggantikan
kepemimpinan partai Liberal. Andrew Peacock pun tidak terlepas dari masalah,
wakil ketuanya, John Howard yang berambisi untuk menggantikan kedudukannya
sebagai pemimpin partai Liberal. Merasa kedudukannya tidak dapat dipertahankan,
Peacock mengundurkan diri sebagaiketua partai dan di gantikan oleh Howard.
Namun, perpecahan diantaranya terus berlangsung sampai menjelang pemilu 1987.
Howard memecat Peacock dari jabatan menteri bayangan yang disusul dengan
pengunduran diri beberapa pendukung Peacock. Sebagai akibatnya, Partai Liberal
memasuki pemilu 1987 dengan kekuatan terpecah.
Masa kejayaan partai liberal nampaknya telah
berakhir di era tersebut, Malcolm Fraser hanya mampu mempertahankan kekuasaan
pemerintahan selama tiga periode. Setelah itu partai terpuruk kedalam kedudukan
oposisi selama 13 tahun ( 1983 – 1996 ), dan kepemimpinan Peacock, Howard, John
Hewson ( 1991 – 1994 ), dan Downer belum belum mampu mebangkitkan kembali
partai untuk memimpin Australia. John Howard yang dipilih kembali untuk
memimpin partai sejak 1995, ternyata dapat membangkitkan partai ke kekuasaan.
Kemenangan Howard dalam pemilu 1996, kembali mengibarkan bendera koalisi
liberal – Nasional untuk memimpin Australia lagi. John Howard berkuasa sejak
1996 – 2007, dan pada tahun 2007 ia dikalahkan oleh Kevin Rudd dan pemerintahan
jatuh ke tangan partai buruh hingga saat ini.
IDEOLOGI DAN KEBIJAKAN
Tony became Leader of the Opposition on 1 December 2009. |
Ideologi Partai Liberal merupakan suatu persoalan yang membingungkan
bagi anggota-anggota Partai Liberal, terutama anggota-anggota parlemennya.
Anggota-anggota parlemen partai ini mempunyai beberapa keraguan mengenai
persoalan ideologi pantai. Masalah tersebut meliputi bagaimana menerapkan
ideologi ke dalam kebijakan-kebijakan partai, apakah kebijakan-kebijakan yang
dibuat sudah sesuai dengan ideologi partai,
kapan kebijakan tersebut harus dilaksanakan, serta haruskah kebijakan-kebijakan
tersebut_dilaksanakan.
1. kaum Liberal
percaya bahwa pemerintah bertanggung jawab terhadap rakyat melalui sistem
parlementer, di mana wakil-wakil yang terpilih oleh rakyat adalah bebas
bertindak atas dasar keyakinan mereka sendiri;
2.
masyarakat Liberal merupakan asosiasi bebas di antara
individu yang percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk membangun
kepribadiannya sendiri dan memilih cara hidupnya sendiri; dan
3.
kaum Liberal bertujuan menciptakan lingkungan di mana
prakarsa individu dan perusahaan swasta tumbuh dengan subur. Mereka mengakui
bahwa perekonomian pasar bebas adalah faktor utama untuk mencapai kemajuan
ekonomi.
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai Partai Liberal, sebagaimana yang
tertuang di dalam anggaran dasar, antara lain sebagai berikut.
1.
Sebuah
Parlemen mengawasi Eksekutif dan UU mengawasi semua.
2.
Independensi
badan peradilan.
3.
Kebebasan
berbicara, beragama dan berserikat.
4.
Kebebasan
warganegara untuk memilih cara hidup dan kehidupannya, tetapi menjadi subjek
terhadap hak-hak orang lainnya;
5.
Melindungi
rakyat dari eksploitasi.
6.
Mengutamakan
dorongan kepada prakarsa individu dan perusahaan sebagai kekuatan dinamis bagi
perkembangan.
7.
Mengembangkan
seluas-luasnya sebuah semangat kebangsaan di Australia.
thx gan bermanfaat sekali
BalasHapus