Australian Labor Party atau Partai Buruh
adalah salah satu partai politik besar di Australia yang istimewa. Periode
kekuasaan partai buruh lebih pendek daripada periode kekuasaan Koalisi Partai
Liberal – Nasional, namun partai ini berani membuat inovasi – inovasi dan
perubahan – oerubahan baru dalam system politik Australia. Partai buruh tidak
pernah berkoalisi dengan partai manapun.
SEJARAH
Partai buruh dibentuk diakhir abad 19,
setelah terjadinya suatu pemogokan besar – besaran oleh masa buruh menentang
para majikan. Tidak mampu mencapai tujuan mereka melalui aksi pemogokan, para
pemimpin buruh memutuskan untuk mendirikan partai politik, yang menempatkan
wakilnya di parlemen. sejak saat itulah, walaupun kecil partai buruh mampu
memberikan dukungan kepada pemberlakuan UU yang menguntungkan gerakan buruh,
dimana ia dapat memegang kekuasaan pada pemilu 1910.
Partai buruh sempat mengalami perpecahan
yaitu : pertama kali pada 1916 sehubungan dengan masalah wajib militer. PM
buruh, William Morris Heghes mendapat tantangan dai dalam partai. Anggota –
anggota partai terpecah, terdapatkelompok pro dan anti wajib militer. Kelompok
pro wajib militer yang dipimpin PM Heghes akhirnya dipecat dari partai dan
bergabung dengan partai oposisi. Hughes berhasil menjatuhkan pemerintahan
partai buruh, kemudian mendirikan pemerintahan baru di bawah bendera Partai
Nasionalis pada 1917.
Perpecahan kedua terjadi pada 1929, setelah
Partai Buruh dibawah kepemimpinan James H Scullin memenangkan pemilu.
Perpecahan terjadi ketika PM Scullin merancang kebijakan ekonomi baru dalam
menghadapi masa depresi besar. PM Scullin mengambil kebijakan yang dikenal
dengan Premiers Plan. Kebijakan ini dianggap sangat merugikan Negara bagian
karena emngharuskan Negara bagian mengurangi anggaran belanjanya sebagai cara
untuk menyeimbangkan budget. Kelompok pembangkang yang dipimpin oleh J.A Lyons
memperoleh dukungan dari PM New South Wales, Jack Lang. PM Jack Lang dengan
sengaja tidak melaksanakan kebijakan tersebut. Ia tidak mengurangi pembelanjaan
Negara bagian dan menunda cicilan pembayaran kredit dan bunga dari pemerintah
Inggris. Akhirnya adalah Lyons bergabung dengan oposisi non buruh untuk
memimpin partai non buruhyang bernama United Australia Party ( UAP ).
Sejak pemerintahan John Curtin tahun 1941,
partai buruh secara bertahap membangun kekuatannya dan kembali menjadi sebuah
kekuatan politik yang solid. Periode 1941 – 1949 dapat dikatakan sebagai masa
kejayaan Partai buruh, dibawah pimpinan Curtin dan dilanjutkan oleh Joseph
Benedict Chifley sejak 1945. Kebijakan baru mengenai upah dan program
kesejahteraan social pemerintah buruh merupakan subordinasi dari tujuan –
tujuan kebijakan ekonomi pemerintah yang lebih luas yaitu memperbaiki standar
hidup rakyat. Lalu pemerintah buruh menerapkan kebijakan baru dalam menanggapi
“ledakan” upah pasca perang yaitu dengan sitem arbitrase. Akan tetapi kebijakan
tersebut memperoleh tantangan dari Australian Congress of Trade Union ( ACTU ).
Selain itu, pemerintah buruh juga menerapkan
program kesejahteraan social. Program ini diharapkan dapat berperan sebagai
jarring pengaman serikatburuh terutama dalam masa – masa yang tidak
menguntungkan. Kebijakan nasionalisasi perbankan ini juga ternyatamendapat
kecaman dari kalangan banker dan dunia usaha. Partai liberal menganggap
kebijakan ini bertujuan memecah belah, terlalu memaksa dan bersifatsosialis.
Tekanan oposisi dari partai liberal ini sangat terasa menjelang kampanye tahun
1949 yang menyebabkan kekalahan partai buruh.
Sebagai oposisi partai buruh mengalami
perpecahan besar pada 1955. Eksploitasi besar – besaran yang dilakukan koalisi
Liberal – Country mengenai bahaya komunis menyebabkan keluarnya elemen – elemen
anti komunis dari Partai Buruh. Kemudian mereka membentuk partai baru yaitu
Democratic Labor Party (DLP ), yang berusaha menempatkan partai buruh diluar
kekuasaan. Masa kepemimpinan Dr. H.V Evatt yang memimpin partai buruh sejak
1951 belum mampu mengangkat citra partai sebagai kekuatan yang cukup efektif.
Demikian pula penggantinya, Arthur Calwell yang memimpin sejak 1960 belum mampu
membawa partai buruh untuk memimpin Australia. Pada tahun 1967, kepemimpinan
Partai Buruh jatuh di tangan Gough Whitlam dan Whitlam mulai membangkitkan
kepercayaan diri para anggota partai. Setelah gagal dalam memenangkan pemilu
1969, Whitlammengadakan restrukturisasi partai : struktur organisasi diperbaiki
dan partai memilikikarakter yang bersifat nasional. Akhirnya partai buruh
memenangkan pemilu pada 1972.
Antara tahun 1975 – 1983, partai buruh
kembali menduduki posisinya sebagai oposisi.setelah kekalahan dalam pemilu
1077, Bill Hayden yang sejak itu memimpin partai berusaha membangkitkan partai.
Hayden merumuskan beberapa kebijakan baru bagi partainya. Antara lain citra
pemerintahan yang bertanggung jawab secara ekonomi sejalan dengan perubahan
ekonomi dunia. Struktur partai yang bersifat nasional lebih diperluas dan dasar
– dasar untuk memimpin pemerintahan bagi anggota partai dirumuskan kembali oleh
Hayden.
Partai buruh kembali bangkit saat dipimpin
oleh Bob Hawke. Hawke memiliki pengalaman luas di dalam gerakan buruh, dimana
sejak 1968 menjabat sebagai Presiden Australia Council of Trade Union ( ACTU ).
Kemenangan Hawke dalam pemilu, membawa hawke memimpin Australia sejak 1983 –
1992 dan dilanjutkan oleh partai buruh yang dipimpin oleh Paul Keatig pada1992
– 1996. Namun karena adanya eksploitasi dari oposisi mengenai kemerosotan dan
meningkatnya pengangguran, masa keemasan partai buruh ini runtuh. Dan semenjak
kalah di pemilu tahun 1996 -2007 partai buruh menduduki posisi sebagai oposisi.
Kemudian pada 2007 di bawah pimpinan Kevin Rudd, partai buruh kembali menguasai
pemerintahan Australia . Kevin Rudd berkuasa hingga tahun 2010,
semasa pemerintahannya terjadi parlemen menggantung yang
membuatnya harusmenyelenggarakan pemilu dengan segera. Ia
dikalahkan oleh wakilnya sendiri, Jullia Gillard pada pemilu tahun 2010 namun
yang terpenting kursi kekuasaan masih tetapberada di tangan Partai Buruh.
gawat nih gan!! kapal siluman buatan indonesia terbakar saat uji coba >>
BalasHapus