Senin, 31 Oktober 2011

STUDI KEAMANAN

TEORI/KONSEP KEAMANAN 
Kata "keamanan" bahasa Inggris Security, berasal dari kata Latin "se-curus". "Se" berarti "tanpa" dan "curus" berarti "kegelisahan."  (tanpa kegelisahan, mengandung makna "keamanan“),  berarti pembebasan dari kegelisahan, atau situasi damai tanpa risiko atau ancaman
Arti "keamanan" memiliki berbagai makna, termasuk "untuk merasa aman," dan "dilindungi" ,digunakan untuk menggambarkan situasi tanpa risiko atau worries. 
 Konsep keamanan. Ini juga menggarisbawahi bahwa keamanan secara luas dapat digunakan dalam tiga arti.

- "Arti tradisional" - sebagai atribut keamanan   negara, tidak adanya konflik militer - "keamanan militer",
Keamanan yang digunakan dalam arti luas namun masih mengacu secara langsung terhadap fenomena yang terjadi dalam hubungan internasional, atau langsung / tidak langsung disebabkan oleh hubungan antar negara
Keamanan sebagai aspek publik, merupakan Keamanan dalam arti universal (unit dan dari   entitas sosial) - keamanan manusia.
 
Dalam perkembangan hubungan internasional, masalah keamanan merupakan isu sentral.

Seiring berakhirnya perang dingin yang disertai menyebarnya isu demokratisasi, dapat dikatakan terjadi penurunan ancaman dari luar yang akan dihadapi oleh banyak negara didunia

Dengan demikian, baik sistem demokrasi lama maupun yang baru tentunya perlu mendefinisikan kembali peran/misi militer di negara2 tersebut sebagai organisasi yang bertanggung jawab dalam fungsi keamanan.
Isu keamanan keamanan selama kurun waktu beberapa puluh tahun belakangan ini oleh sejumlah negara telah diartikan secara sempit sebagai upaya mengamankan negara. 
Menurut Barry Buzan, bahwa persoalan keamanan mustahil hanya menjadi urusan satu negara saja, namun lebih membutuhkan sebuah koordinasi regional maupun internasional. 
Buzan juga dikenal sebagai pakar keamanan yang menggunakan istilahSecuritization”, bermakna sebagai upaya untuk menjadikan persoalan non-militer sebagai isu keamanan.
Bersamaan dng perubahan global muncul isu baru yang sangat besar pengaruhnya pada tatanan sosek dan politik global saat ini, y.i isu terorisme, isu ini termasuk dalam isu non-konvensional.

Dlm perkemb. sek, isu non konvensional telah mendpt perhatian penting dr banyak pihak.
Dalam konteks pemahaman tentang ancaman keamanan dan perubahannya, Buzan mendefinisikan konsepkeamanansbb:
“Security is primarily about the fate of human collectivitie, about the persuit of freedom of threat. The bottom line is about survival, but it also includes a substantial range of concern about the condition of existence.. Security is affected by factors in five major sectors: military, political, economic, societal and environment”
 
 “ Keamanan adalah hal utama yang berkaitan dengan nasib sekumpulan manusia, juga berkaitan dengan keyakinan bebas dari ancaman. Permasalahan dasarnya, adalah tentang kelangsungan hidup, tetapi hal ini juga mencakup banyak hal atau urusan tentang sebuah kondisi kelangsungan kehidupan. Keamanan dipengaruhi oleh faktors terdiri dari 5 (lima) sektor utama yaitu: militer, politik, sosial, ekonomi dan lingkungan ”  
 
Meskipun Buzan mengeksplorasi konsep
keamanan, sebagai memadukan analisis konseptual dengan pengamatan empiris namun, Buzan menyajikan argumentasi yang masuk akal untuk proposisi empiris yang menyangkut keamanan pada tingkat individu akan berhubungan dengan keamanan pada tingkat negara maupun sistem internasional.

Bagaimanapun, hal ini memberi kesan bahwa ini adalah konseptual bukan sekadar strategi penelitian yang menjustifikasi rujukan keamanan merupakan pencampuran analisis konseptual dan analisis empiris dengan pendekatan melihat kondisi yang diperlukan

 
Mengingat banyak upaya untuk 'mendefinisikan' keamanan sejak akhir  perang dingin, orang mungkin mempertanyakan apakah keamanan harus dijelaskan dengan mengabaikan konsep.

Salah satu alasan, bahwa keamanan adalah penting secara konsep, yi yang selama ini telah digunakan untuk membenarkan menangguhkan kebebasan sipil, membuat perang, dan merealokasi sumber daya besar-besaran yg telah berlangsung selama lima puluh tahunan.
Buzan menyatakan ada lima kemungkinan untuk mengabaikan security.

Pertama, adalah kesulitan konsep. Namun Buzan juga mengakui, bagaimanapun, konsep ini tidak lebih sulit dari konsep-konsep lainnya.

Kedua, adalah ada tumpang tindih antara konsep keamanan dan kekuasaan. Hal ini akan memotivasi para ilmuwan untuk menjelaskan perbedaan kedua konsep tsb.

Ketiga, adalah kurangnya minat dalam segi keamanan dengan berbagai kritikus realisme. Namun hal ini, dari mereka tidak menjelaskan mengapa spesialis keamanan telah mengabaikan konsep

Keempat, bahwa para ilmuwan keamanan terlalu sibuk berorientasi dengan perkembangan baru dalam teknologi
dan kebijakan. Bagaimanapun hal ini merupakan indikasi bahwa para ilmuwan seperti memberikan prioritas yang rendah thd
isu-isu konseptual tentang keamanan.

Kelima, bahwa para pembuat kebijakan menemukan ambiguitas
'
Keamanan nasional' yang dianggap lebih berguna dan tidak menjelaskan mengapa para ilmuwan telah mengabaikan konsep.

Ada pernyataan bahwa "kita mungkin tidak menyadari apa itu keamanan, sampai terancam dengan kehilangan hakekat  keamanan yang masih ada yang sulit untuk memahami. Jika seseorang tidak memiliki konsep keamanan, seseorang tidak dapat mengetahui apakah seseorang itu terancam dengan kehilangan atau tidak haknya untuk dilindungi dari ancaman.

  Keamanan sebagai konsep yg diabaikan Ini akan menjadi berlebihan untuk mengatakan bahwa analisis konseptual dari keamanan mulai dan berakhir dengan artikel Wolfers 'pada tahun 1952.  Tidak hanya dari artikel ini. Mengabaikan keamanan sebagai
konsep tercermin dalam survei berbagai urusan keamanan diberbagai bidang akademis. Dalam
1965
satu studi tersebut menyesalkan bahwa "sejauh ini telah ada upaya yang sangat sedikit untuk
mendefinisikan konsep keamanan nasional
Pada tahun 1973 Klaus Knorr mulai survei bidang keamanan dengan menyatakan niatnya untuk 'sengaja memotong semantik dan Definisi perhatian cukup memadai untuk berbagai arti keamanan.

Pada tahun 1991, digambarkan Buzan keamanan   sebagai' terbelakang akan konsep 'dan mencatat kurang dari' literatur konseptual pada keamanan   sebelum tahun 1980-an.
Menentukan problematika keamanan, dalam hal ini  Keamanan nasional, Wolfers menyatakan, bisa   menjadi konsep yang berbahaya jika konsep ambigu   digunakan tanpa spesifikasi. Tujuan dari bagian ini   adalah untuk mengidentifikasi beberapa spesifikasi   yang akan memfasilitasi dan  menganalisis   rasionalitas kebijakan keamanan.
Membahas masalah keamanan dimulai dengan   spesifikasi untuk mendefinisikan keamanan sebagai   tujuan kebijakan.

Seluruh gagasan konsep [pada dasarnya diadu oleh    berbagai pihak, dimaksudkan untuk memiliki   pemahaman yang lebih jelas dan lebih tepat dari   pada konsep lain. Namun Buzan secara eksplisit   membantah punya niat untuk merumuskan definisi   keamanan yang tepat..
Pernyataan Buzan bahwa, terdapat kontradiksi keamanan'bagi negara-negara diantara sistem  keamanan mereka sendiri. Demikian halnya negara-negara yg terlibat konflik menunjukkan bahwa Perang Dingin itu sendiri dapat digambarkan sebagai 'kontradiksi' antara keamanan sekutu NATO dan negara-negara anggota Pakta Warsawa   .
Tentu saja, bahwa target negara keamanan adalah untuk pemerintahan itu sendiri mungkin bertentangan dengan target keamanan individu, namun ini adalah fakta empiris bukan masalah konseptual. Sebagian besar fenomena yang ditunjuk oleh Buzan sebagai 'kontradiksi' konseptual bisa lebih bermanfaat manakala disebut sebagai contoh konflik diverifikasi secara empiris antara berbagai pelaku atau kebijakan.
Spesifikasi yang sederhana, sepertinegara 'atau' individu ', tidak cukup. karena ada banyak negara dan individu, dimana keamanan mereka yang saling bergantung, bagaimanapun, pendekatan ini membingungkan konsep spesifikasi dengan pengamatan empiris.
Untuk tujuan menentukan konsep keamanan, berbagai jawaban atas pertanyaan, 'Keamanan untuk siapaArti keamanan dapat diterima: baik individu (beberapa, kebanyakan, atau semua orang), negara (beberapa, kebanyakan, atau semua negara), maupun sistem internasional (beberapa, kebanyakan, atau semua sistem internasional), dll Pilihan tergantung pada pertanyaan penelitian tertentu yang akan ditangani. Yi Keamanan yang mengandung nila apa? Individu, negara, dan aktor-aktor sosial lainnya atau yang memiliki banyak. nilai Hal Ini mungkin termasuk fisik keselamatan, kesejahteraan ekonomi, otonomi, kesejahteraan psikologis, dan seterusnya.
Konsep keamanan nasional secara tradisional termasuk kemerdekaan politik dan integritas teritorial sebagai nilai-nilai yang harus dilindungi, sdgkan nilai-nilai lainnya kadang-kadang sebagai nilai tambahan

Meskipun sering dinyatakan bahwa antara keamanan internasional, dengan keamanan nasional, menunjukkan saling ketergantungan mengingat hubungan keamanan diantara mereka, Logika pernyataan demikian tidak jelas, tidak peduli dengan kata sifat yang digunakan,y i konsep keamanan explicated.

Mereka percaya bahwa negara adalah saling bergantung dalam keamanan mereka. Hubungan keamanan diantara negara itu harus membuat kasus dengan bukti dan argumen bukan oleh suatu definisi. Juga tidak bisa dikatakan bahwa konsep keamanan nasional menghalangi antara satu negara dengan negara bagian mereka.

Dalam konsep internasional security,  Keamanan nasional telah menonjol dalam diskusi akademik dan politik kebijakan luar negeri maupun politik internasional sejak berakhirnya Perang Dunia II

Mengingat keamanan merpk istilah normatif oleh karena itu perlu untuk mengidentifikasi sumber-sumber atau norma-norma untuk setiap tindakan yang bertujuan menjamin keamanan.
Tidak adanya konflik militer, krisis ekonomi, atau dalam istilah yang lebih umum, tidak adanya kekerasan, merupakan norma-norma untuk identifikasi keamanan, bahkan dalam penafsiran pemahaman lebih diperluas.

1 komentar:

silahkan kritik & saran xaa... ;)